Militer Israel mengakui mereka kekurangan tank dan amunisi di tengah perang Gaza


[WARTANUSANTARA.ID] 
Tentara Israel mengakui pada hari Senin bahwa mereka kekurangan tank dan amunisi di tengah serangan mematikan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan.

Tentara mengatakan dalam pengajuannya ke Mahkamah Agung Israel bahwa banyak tanknya rusak selama perang Gaza dan pasokan amunisinya terbatas, harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan.

Pengakuan tersebut dibuat sebagai tanggapan terhadap petisi yang menuntut dimasukkannya pejuang perempuan ke dalam Korps Lapis Baja Angkatan Darat.

“Jumlah tank operasional di korps tidak cukup untuk kebutuhan perang dan untuk melakukan eksperimen penempatan perempuan,” kata surat kabar itu, mengutip pengajuan pengadilan.

Menurut laporan tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat, Herzi Halevi, memutuskan untuk menunda memasukkan perempuan ke dalam posisi tempur hingga November 2025 karena kekurangan yang parah.

Setidaknya 682 tentara Israel telah tewas dan lebih dari 4.100 lainnya terluka sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut angka militer.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Hampir 38.700 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 89.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diinvasi pada tanggal 6 Mei.

Sumber : Memo

0/Post a Comment/Comments