Mengapa Uang Tunai di Indonesia Masih Penting?


Ditulis oleh Lalu Wahyu Nova Saputra
Mahasiswa STEI SEBI Depok

[WARTANUSANTARA.ID] Di tengah gempuran cashless society, keberadaan uang tunai di Indonesia tetap digemari. Masih banyak orang yang tetap menggunakan uang tunai untuk bertransaksi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Memangnya, apa yang membuat uang tunai masih penting?

• Masih banyak transaksi/tenant/store yang mengharuskan pembayaran tunai
• Orang-orang cenderung merasa lebih tenang saat memiliki uang tunai, terlebih saat beraktivitas di luar.
• Ada beberapa kondisi tertentu yang membutuhkan uang tunai (Memberi amplop nikah, tambal ban, isi bensin, dll)

Metode Pembayaran Tunai Masih Mendominasi di Asia Tenggara

Menurut laporan McKinsey Global Payments 2022, metode pembayaran dengan cara cash atau tunai masih jadi andalan di Asia Tenggara.

Thailand jadi negara terbanyak dengan 63 persen transaksi tunai, diikuti oleh Vietnam (54%), Indonesia (51%), dan Filipina (48%).

Di Indonesia, keberadaan uang tunai juga masih jadi primadona
Kemudahan pembayaran non-tunai di Indonesia dengan adanya teknologi seperti kartu debit, kredit, atau yang terbaru scan QR dengan QRIS, tak menyurutkan pesona dari uang tunai.

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa transaksi uang tunai di Indonesia masih mendominasi, yakni sebesar 51 persen.

Apalagi di momen Ramadan dan Idul fitri, transaksi uang tunai di Indonesia cenderung meningkat.
Dilansir Bank Indonesia, selama Ramadan dan Idulfitri 2022, di setiap wilayah di Indonesia secara umum mengalami pertumbuhan.

Ini karena tingkat konsumsi dan kebutuhan masyarakat yang juga meningkat. Mulai dari kebutuhan ibadah puasa seperti berbuka, takjil, sedekah, hingga mudik lebaran.

Ditambah dengan tradisi memberi angpao lebaran, yang umumnya masih menggunakan uang tunai dengan dimasukkan amplop.

0/Post a Comment/Comments