Kisah Tragis Bayazid I: Sultan Utsmaniyah yang Tewas di Tangan Timur Lenk

(Ilustrasi perang/Gambar : Channel E Indonesia)

[WARTANUSANTARA.ID] Konstantinopel hampir saja ditaklukan oleh Sultan Bayazid I, namun karena ada bahaya baru dari pasukan Mongol ia menghentikannya.


Menurut Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam bukunya menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya permusuhan antara Timur Lenk dan Bayazid, antara lain :

1. Para penguasa Irak yang wilayah-wilayahnya dikuasai oleh Timur Lenk berlindung kepada Sultan Bayazid, sebagaimana para pemimpin di Asia Kecil juga meminta perlindungan kepada Timur Lenk. Akibatnya, kedua pihak yang meminta perlindungan itu, selalu mendorong pelindung-pelindungnya  untuk mengorbankan peperangan terhadap pihak yang lain.

2. Orang-orang Kristen memprovokasi Timur Lenk dan mendorongnya untuk membinasakan Bayazid.

3. Adanya surat-surat yang menyulut amarah dari kedua belah pihak.

4. Dua penguasa, Timur Lenk dan Bayazid berusaha untuk memperluas wilayahnya masing-masing.

Pasukan Bayazid dan Timur Lenk bertemu di dekat Ankara pada tahun 804 H (1402 M). Kekuatan pasukan Sultan Bayazid berjumlah 120.000 personel. Sedangkan jumlah pasukan Timur Lenk jauh lebih besar. Pertempuran tersebut pasukan Bayazid mengalami kekalahan. Sultannya sendiri pun ditawan.

Negara-negara Kristen di Eropa bersuka-cita atas kemenangan Timur Lenk dan kekalahan Sultan Bayazid. Sultan Bayazid sendiri wafat pada tahun 805 H. Konon, ia bunuh diri di dalam penjara.

Daulah Utsmaniyyah mengalami perpecahan dan kemerosotan. Timur Lenk menabur benih-benih perpecahan di antara putera-putera Bayazid yang saling berselisih memperebutkan singgasana kekuasaan.

Sumber :

Daulah Utsmaniyyah karya Ali Muhammad Ash-Shallabi
Ensiklopedi Sejarah Islam, Tim Riset dan Study Islam Mesir

0/Post a Comment/Comments