Perang Khandaq, 2 Strategi Pasukan Islam Menang tanpa Bertempur


WARTANUSANTARA.ID|SEJARAH--
Perang Khandaq (parit) disebut pula perang Ahzab (koalisi). Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawal tahun ke-5 Hijriyah. 

Perang Khandaq merupakan perang yang terberat dihadapi oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Musuh yang akan menyerang kaum muslimin, bukan hanya kafir Quraisy saja. Namun terdapat beberapa kabilah ikut bergabung, ditambah di dalam kota Madinah pun Yahudi bani Quraizhah berkhianat kepada Rasul.

Aktor intelektual yang menjalin aliansi besar untuk memerangi kaum muslimin adalah Yahudi bani Nadhir. Setelah terusir dari Madinah karena berkhianat, para pembesar bani Nadhir mendatangi pemimpin kafir Quraisy, Ghatafan, bani Murrah, dan lainnya. Pasukan yang terkumpul berjumlah 10 ribu pasukan, pasukan tersebut di bawah komando tertinggi Abu Sufyan. Jumlah terbesar yang akan dihadapi oleh pasukan Islam.

1. Strategi pembuatan parit

Kabar penyerangan tersebut sampai kepada Rasulullah. Maka beliau melakukan musyawarah. Salman Al-Farisi mengusulkan pembuatan parit. Usulan tersebut diterima oleh beliau. Beliau memerintahkan umat Islam menggali parit di sebelah utara kota Madinah, mulai dari bagian timur sampai ke bagian barat, karena wilayah ini tidak terbentengi karena berada di belakang kota Madinah. Sedangkan wilayah lain terbentengi oleh rumah-rumah, pohon kurma, dan perbukitan. Jumlah pasukan Islam hanya 3 ribu.

Ternyata benar lokasi penggalian parit yang telah ditunjuk Rasul sebagai akses masuknya pasukan aliansi kafir menyerang Madinah. Mereka terkejut dengan keberadaan parit karena orang-orang Arab saat itu belum mengenal strategi parit. Sehingga mereka tidak bisa memasuki Madinah, karena dijaga ketat oleh pasukan Islam.

2. Mengadu domba musuh

Allah SWT memberikan pertolongan kepada pasukan Islam tanpa diduga-duga. Pada saat genting, muncullah Nu'aim bin Mas'ud dari Ghatafan kepada Rosulullah dan menyatakan keislamannya. Nu'aim merupakan teman dekat orang-orang Yahudi dan kafir Quraisy.

Keislaman Nu'aim tidak diketahui oleh siapa pun, kecuali Rosulullah. Beliau memerintahkan kepada Nu'aim untuk membuat tipu daya. Tipu daya yang dibuat oleh Nu'aim ternyata berhasil, di internal para pemimpin aliansi pasukan kafir ini timbul rasa saling curiga satu sama lainnya.

Selain terjadi keretakan pada aliansi pasukan musuh, Rosulullah dengan sepenuh hati berdoa kepada Allah SWT memohon pertolongan. Allah pun mengabulkan doa beliau.

Allah mengirimkan angin topan yang sangat dingin pada malam yang gelap gulita kepada musuh. Akhirnya aliansi pasukan tersebut bubar sebelum pagi tiba.

Adalah Hudzaifah bin Yaman yang ditugaskan oleh Rasulullah untuk menyusup ke markas pasukan musuh. Dengan keberanian yang luar biasa, ia dapat melihat keadaan musuh yang sebenarnya. Ia melihat bahwa musuh bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.

Perang Khandaq ini dimenangkan oleh pasukan Islam tanpa bertempur sama sekali. Rasulullah berkata, "perang adalah tipu muslihat." Perang Khandaq atau Ahzab itu diabadikan dalam surat al-Ahzab ayat 9-13.

Sumber diolah dari

- Buku Nurul Yaqin karya Muhammad Al-Khudari Bek
- Sirah Nabawiyah karya Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy
- Ensiklopedi Sejarah Islam karya Tim Riset dan Studi Islam Mesir

0/Post a Comment/Comments