[WARTANUSANTARA.ID] Sultan Bayazid I nama lengkapnya adalah Bayazid bin Murad bin Orhan bin Utsman. Ia diangkat menjadi Sultan pada usia 30 tahun, setelah ayahnya (Sultan Murad) syahid di medan perang.
Sultan Bayazid 1 (791-805 H/1389-1402 M) merupakan seorang pemberani, berwibawa, mulia, dan sangat bersemangat untuk melakukan penaklukan-penaklukan Islam.
Sultan Bayazid dijuluki Yildirim, artinya Sang Petir. Karena Bayazid laksana kilat dalam pergerakannya di dua wilayah, Balkan dan Anatolia.
Pertama kali yang dilakukan oleh Sultan Bayazid pertama kali menjabat adalah dengan menjalin hubungan bilateral dengan Kekaisaran Serbia. Tujuannya menjadikan Serbia sebagai penghalang antara Daulah Utsmaniyyah dan Kerajaan Hongaria.
Penaklukan kerajaan-kerajaan Saljuk-Turki
Kemudian Sultan Bayazid menundukkan kerajaan-kerajaan kecil Saljuk-Turki di Asia kecil dan menggabungkannya di bawah panji Daulah Utsmaniyyah.
Serangan ke Kerajaan Bulgaria
Pada tahun 797 H (1393 M) Sultan Bayazid 1 melakukan serangan dahsyat ke Kerajaan Bulgaria hingga berhasil menguasainya.
Perang Aliansi Salibis Eropa melawan Daulah Utsmaniyyah
Jatuhnya Kerajaan Bulgaria membuat takut dan gusar di segenap penjuru Eropa. Oleh karena itu Raja Hongaria dan Paus Bonifasius IX menyerukan persatuan negara-negara Eropa untuk membuat aliansi Salibis Eropa untuk melawan Daulah Utsmaniyyah.
Pasukan aliansi Salibis Eropa dengan jumlah pasukan 120.000 personel bergerak menuju Hongaria pada tahun 800 H (1396 M) untuk mengepung Nicopolis. Terjadi perselisihan antara para panglima pasukan dengan Raja Hongaria (Sigismund). Raja Sigismund lebih memilih taktik bertahan, sedangkan para panglima pasukan ingin cepat-cepat menyerang.
Pada awal peperangan, pasukan aliansi Salibis Eropa berhasil unggul atas pasukan Utsmani. Tetapi, Sultan Bayazid dan pasukannya yang datang tiba-tiba berhasil membalikkan keadaan. Pasukan Turki Utsmani berhasil keluar sebagai pemenang dalam perang Nicopolis.
Pengepungan Konstantinopel
Sultan Bayazid I bersama melakukan pengepungan dengan ketat sekali terhadap ibu kota Byzantium, kota Konstantinopel. Hampir saja kota Konstantinopel jatuh ke tangan Utsmani, namun dengan adanya bahaya baru dari pasukan Mongol Muslim yang dipimpin Timur Lenk, Sultan Bayazid menghentikan pengepungan setelah Kaisar Byzantium bersedia membayar upeti 10 ribu Dinar emas sebagai kompensasi penghentian pengepungan Konstantinopel.
Bersambung...
Sumber :
1. Sejarah Daulah Utsmaniyyah karya Ali Muhammad Ash-Shallabi
2. Tokoh-Tokoh Besar Islam karya Syaikh Muhammad Said Mursi
3. Ensiklopedi Sejarah Islam, Tim Riset dan Studi Islam Mesir.