Memahami 8 Tipe Stakeholders yang Mempengaruhi Risiko Usaha
[wartanusantara.id] Pengaruh stakeholders untuk tercapainya sebuah usaha sangatlah lah penting, sebagai upaya untuk memahami konteks dimana organisasi atau usaha berada dan sekaligus untuk mengetahui dengan pihak mana saja usaha tersebut berinteraksi, baik dalam proses pencapaian sasaran maupun untuk kepentingan lainnya. Sebelum membahas tentang 8 tipe stakeholders. Apasih stakeholders itu?
Stakeholders atau pemangku kepentingan adalah entitas (Individu atau organisasi) yang dapat mempengaruhi ataupun yang dipengaruhi oleh keputusan, tindakan, kebijakan atau oprasi organisasi. Ada tiga faktor penentu karakter stakeholders, yaitu kekuatan, kepentingan, dan sikap, maka dengan 3 tiga faktor penentu itu kita dapat memperoleh 8 tipe stakeholders yaitu:
1. Saviour; sangat kuat, kepentingannya besar, dan bersikap positif. Atau dengan kata lain, memiliki pengaruh besar, aktif mengejar kepentingan, dan bersifat mendukung. Saviour butuh diperhatikan kepentingannya. Oleh karena itu, kamu harus lakukan apapun yang diperlukan untuk pastikan Si Saviour ini ada di pihakmu, dengan memenuhi kepentingannya.
2. Friend; kekuatan rendah tetapi kepentingannya besar, dan bersikap positif. Atau dengan kata lain, kurang berpengaruh, tetapi aktif mengejar kepentingannya, dan bersikap menunjang. Si Friend ini dapat dijadikan sebagai pihak yang dipercaya atau penyambung lidah.
3. Saboteur; sangat kuat, kepentingannya besar, dan negatif. Atau dengan kata lain, memiliki pengaruh besar, aktif mengejar kepentingan, tetapi bersifat menghambat. Kamu harus dapat mengikat mereka dengan perjanjian "hitam di atas putih” dan persiapkan segala sesuatu agar senantiasa "bersih" di mata mereka.
4. Irritant; kekuatan rendah, tetapi kepentingannya besar bersikap negatif. Atau dengan kata lain kurang berpengaruh, tetapi aktif mengejar kepentingan dan bersikap menghambat Irritant harus Kamu ikat dengan perjanjian "hitam di atas putih” untuk mengatasi "penyakit rewelnya" dan suka mengambil untung secara sepihak.
5. Sleepinggiant; sangat kuat, kepentingannya rendah, dan bersikap positif. Atau dengan kata lain, memiliki pengaruh besar, tetapi pasif dalam mengejar kepentingan dan bersifat mendukung. Kamu harus dapat mengikat mereka dengan perjanjian "hitam di atas putih" untuk dapat memanfaatkan potensi dukungannya.
6. Acquaintance; kekuatan dan kepentingan rendah dan bersikap positif. Atau dengan kata lain, kurang berpengaruh dan pasif mengejar kepentingan, tetapi bersikap mendukung. Si Acquaintance ini harus senantiasa terinformasi dan terkomunikasi lewat pemberitahuan secara rutin untuk tetap mendapatkan dukungan.
7. Time bomb; sangat kuat, kepentingannya rendah, dan bersikap negatif. Atau dengan kata lain, memiliki pengaruh besar, tetap pasif dalam mengejar kepentingan dan bersifat menghambar Si Time Bomb ini butuh diberikan pemahaman yang memadai dalam rangka "menjinakkan bom" sebelum meledak.
8 Trip Wire; kekuatan dan kepentingan rendah dan bersikap negatif. Atau dengan kata lain, kurang berpengaruh dan pasit mengejar kepentingan, tetapi bersikap menghambat. Si Trip Wire ini butuh diberikan pemahaman yang memadai sehingga Kamu dapat tetap waspada dan tidak tersandung kabel.
Strategi Berinteraksi dengan Stakeholders merupakan bentuk tindakan nyata yang akan diambil dan harus disesuaikan dengan data kondisi faktual dan terkini yang dihadapi di lapangan dengan tetap memperhatikan:
• Taktik yang diambil haruslah bersifat win-win solution.
• Tetap berpedoman terhadap misi dan tanggung jawab organisasi kepada stakeholders.
• Perhatikan bahwa cara menangani masalah (means) yang dihadapi sama pentingnya dengan sasaran yang akan dicapai (goals).
• Perhatikan aspek manfaat dan biaya dalam proses penanganan risiko, terkait dalam hubungan dengan para stakeholders.
Situasi bisnis, sosial, dan politik selalu berubah. Begitu pula hubungan antar stakeholders ataupun antara stakeholders dengan organisasi, Perubahan ini juga menimbulkan perubahan kepentingan sehingga perlu dipantau kemungkinan-kemungkinan perubahan yang mengandung potensi risiko, termasuk di dalamnya potensi terbentuknya koalisi stakeholders yang baru. Perlu perubahan strategi dan taktik dalam menangani hal tesebut, guna mengurangi potensi yang mungkin timbul. Itulah beberapa tipe stakeholders yang mempengaruhi risiko usaha, Melalui artikel ini semoga dapat menambah pengetahuan dalam usaha, khususnya mengenai bagaimana cara memetakan dan berinteraksi dengan stakeholders.
Semarang, 15 Februari 2021
Ditulis oleh: Tsabita Aulia, Mahasiswa Bisnis Syariah STEI SEBI
Sumber Referensi: Leo J.Susilo dan Victor Riwu Kaho, Manajemant Risiko Berbasis ISO 31000:2018