[wartanusantara.id] Mu'awiyah bin Abu Sufyan dikenal sebagai salah satu sahabat Nabi, juru tulis, Gubernur Syam, dan pendiri Daulah bani Umayah.
(Photo utama dari republika)
Mu'awiyah lahir lima tahun sebelum bi'tsah (pengangkatan Muhammad sebagai Nabi). Ada yang bilang 7 tahun sebelumnya, ada juga yang bilang 13 tahun sebelum bi'tsah. Menurut Ali Muhammad As-Shalabi, pendapat pertama lebih masyhur.
Keislaman Mu'awiyah
Masuk Islamnya Mu'awiyah bersama ayah dan saudaranya, Yazid bin Abu Sufyan saat peristiwa Fathu Makkah. Namun menurut pengakuannya sendiri, Mu'awiyah masuk Islam ketika peristiwa Umroh Qadha. Ia menyembunyikan keislamannya dari ayahnya.
"....Rasulullah masuk Makkah dalam peristiwa Umroh Qadha' dan saat itu aku sudah membenarkan beliau, beliau menyambutku dan aku menjadi juru tulis untuk beliau."
Keutamaan Mu'awiyah
Rasulullah SAW pernah mendo'akan Mu'awiyah;
"Ya Allah , ajarilah Mu'awiyah al-Kitab dan hisab, dan lindungilah dia dari azab."
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Pasukan pertama dari umatku yang mengarungi lautan, mereka telah wajib mendapat surga.' Ummu Haram berkata, 'Ya Rasulullah, saya di antara mereka?' Nabi SAW menjawab, 'Kamu di antara mereka.'Kemudian Nabi bersabda, 'Pasukan pertama dari umatku yang menyerang kota Kaisar (Konstantinopel) diampuni bagi mereka (dosa-dosa mereka).' Ummu Haram bertanya, 'Saya diantara mereka ya Rasulullah ?' Nabi menjawab,'Tidak'" ( Fath al-Bari ala Shahih Bukhari)
Al-Muhallab memberikan keterangan hadist tersebut, bahwa hadist tersebut merupakan keutamaan bagi Mu'awiyah. Karena beliau sebagai pelopor yang mengarungi perang lautan dalam rangka jihad di Jalan Allah.
Mu'awiyah juga selain sebagai penulis wahyu, ia juga penulis surat-surat Nabi SAW kepada para tokoh kabilah-kabilah
Sumber diolah dari buku biografi Mu'awiyah bin Abu Sufyan karya Ali Muhammad As-Shalabi.
Iman Blogger