Pola Komunikasi Organisasi Menentukan Efektivitas Kinerja Dalam Sebuah Organisasi

Pola Komunikasi  Organisasi Menentukan  Efektivitas Kinerja

Dalam Sebuah Organisasi

Oleh Erna Nurliza



       A.    PENDAHULUAN

Komunikasi tidak hanya ilmu yang di pelajari dikelas maupun dalam jenjang perkuliahan, namun komunikasi telah di ajarkan pula oleh Allah SWT, melalui Al Qur’an tentang bagaimana pentingnya komunikasi bagi umat manusia, terlebih khususnya bagi umat islam. Dan komunikasi organisasi sangat di perlukan dalam menjalankan sebuah organisasi, karena keberhasilan suatu organisasi dinilai dari pola komunikasi interpersonal masing-masing stake holders dalam mengemban tugas dan amanahnya. Dalam organisasi komunikasi merupakan alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pembangkit motivasi antar setiap anggota sehinggga sebuah organisasi dapat berjalan maju, dan proses komunikasi yang efektif merupakan syarat terbinanya kerja sama yang baik untuk mencapai tujuan organisasi.

komunikasi juga memiliki peran penting di semua bidang, baik pada individu maupun dalam organisasi, dan Adanya struktur organisasi membuat koordinasi dalam organisasi memerlukan system komunikasi yang baik

Organisasi dan komunikasi termasuk dua hal yang tidak bisa di pisahkan, dimana antara yang satu dengan yang lainnya berkaitan, organisasi merupakan seni mengatur sesuatu, dan komunikasi merupakan sarana untuk menyiapkan maksud dari organisasi.

Salah satu penyebab ketertinggalannya sebuah organisasi baik dalam internal organisasi itu sendiri maupun dalam kinerja organisasi tersebut adalah ketidakmampuan mengorganisasi dan melakukan komunikasi yang efektif.


  B.     PEMBAHASAN


1.      Definisi Komunikasi Organisasi


Komunikasi organisasi menurut para ahli, salah satunya Wayne Pace dan Don F Faules, menurut mereka komunikasi organisasi dapat di definisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu  (Wayne, pace dan Faules Don F, 2002 : hal 31). Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan yang lainnya. Komunikasi organisasi terjadi kapanpun setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukan.


Fokus komunikasi organisasi adalah anggota-anggota dalam organisasi. Proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi.


Komunikasi lebih dari sekedar alat, ia adalah cara berfikir. Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual understanding). Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka referesi (frame of references) maupun bidang pengalaman (field of experiences). Dikatakan oleh Redi Panuju (hal 2) meskipun nyaris mustahil menyamakan ranah kognitif individu-individu dalam organisasi, tetapi melalui kegiatan komunikasi yang terencana dan substansi isinya terdesain, minimal terjadi proses penyebarluasan (difusi) dimensi-dimensi organisasi pada setiap orang.


Barry Cushway dan Dereck Lodge dalam Redi Panuju (Panuju, 1999: 2) menggambarkan bahwa fungsi komunikasi dalam organisasi sebagai pembentuk Organization Climate, yaitu iklim organisasi yang mengggambarkan suasana kerja organisasi atau sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang-orang  yang bekerja di dalam organisasi.


2.      Pentingnya Komunikasi Organisasi


Para manajer menghabiskan sekurangnya 80% dari bekerjanya dalam keseharian adalah melakukan komunikasi langsung dengan orang lain. Dengan kata lain, 48 menit dalam setiap jam dihabiskan dalam pertemuan, telepon, komunikasi online, bicara informal, Ketika berjalan di sekitarnya. Adapun 20% lainnya, biasanya waktu digunakan manajer duduk dan bekerja, kebanyakan juga komunikasi dalam bentuk membaca dan menulis,  bahkan Trump (2008:33) menghabiskan waktunya setiap 15 menit sekali menelepon orang-orang penting yang menjadi mitra bisnisnya.


Nampak pada praktiknya manajer merupakan juara komunikasi, karena para manajer mengumpulkan informasi dari dalam dan diluar organisasi serta kemudian mendistribusikan informasi yang sesuai kepada orang lain yang memerlukannya. Para manajer berkomunikasi adalah bertujuan secara langsung untuk perhatiap setiap orang, menuju visi, nilai dan sasaran yang di inginkan dari tim dan organisasi serta mempengaruhi orang untuk bekerja dengan satu cara mencapai sasaran. Para manajer memudahkan pembicaraan dengan strategi komunikasi terbuka, secara aktif mendengarkan orang lain menggunakan dialog praktis, menggunakan umpan balik pembelajaran dan perubahan.


Organisasi dan komunikasi merupakan dua hal yang penting bagi kehidupan manusia. Kedua hal itu juga mempunyai hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lain.(Lubis, 2016:231).


3.      Fungsi Komunikasi Organisasi


Salah satu prinsip terpenting dalam menentukan keberhasilan sebuauh organisasi adalah kemempuan berkordinasi antara atasan dan bawahan. (Megrat dan Bates, 2017:4). Secara sederhana, Saefullah (2007:9) menjelaskan bahwa fungsi komunikasi sebagai berikut:

§  Menyampaikan Informasi (to Inform)

§  Mendidik (to educate)

§  Menghibur (to entertain)

§  Perubahan social (Social Change)


Komunikasi organisasi menjadi alat paling strategis dalam menjalankan berbagai kegiatan organisasi sehingga tugas pokok dan fungsinya dapat terlaksana dalam mencapai  tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Gibs dan Hotgetts sebagaimana yang dikutip oleh Syafaruddin (2016:266) bahwa ada empat jenis komunukasi dalam organisasi dilihat dari penggunaan chanel maka proses informasi yaitu terdiri dari:


§  Komunikasi dari atasan kepada bawahan (Downward communication)

§  Komunikasi dari bawahan kepada pimpinan (upward communication)

§  Komunikasi horizontal (komunikasi pada level yang sama dalam organisasi)

§  Komunikasi diagonal (komunikasi individu dalam level dan bidang berbeda).


4.      Pola Komunikasi organisasi


Organisasi terdiri dari sejumlah orang, ia melibatkan keadaan saling tergantung, ketergantungan memerlukan koordinasi, koordinasi mensyaratkan komunikasi”.


Demikian hubungan antara komunikasi dan organisasi yang dinyatakan oleh William V. Hanney dalam Effendi (1984:146), kemudian dapat dikatakan bahwa Ketika berbicara mengenai organisasi maka tidak akan lepas dari komunikasi karena komunikasi merupakan sine qua non bagi organisasi. Komunikasi sangat penting dalam membina hubungan antar manusia yang terlibat dalam sebuah organisasi. Masing-masing anggota organisasi yang memiliki kepentingan pribadi Bersatu padu membentuk kepentingan bersama.


Dalam perjalanan sebuah organisasi, kedua kepentingan ini sangatlah mungkin berbenturan sehingga menimbulkan konflik. Pada tahap inilah komunikasi hadir dan berperan penting dalam meniadakan konflik yang terjadi antara dua kepentingan tersebut.


5.      Manfaat mempelajari pola komunikasi organisasi


Dengan mempelajari pola komunikasi organisasi maka akan mendatangkan beberapa manfaat yaitu:

§  Memahami proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi

§  Memahami pola komunkasi dalam organisasi

§  Meningkatkan keterampilan  berkomunikasi dalam organisasi

§  Meningkatkan kemampuan dalam mengatasi konflik dalam organisasi. 

 

6.      Efektivitas komunikasi dalam organisasi


Organisasi yang sukses adalah organisasi yang dapat memperhatikan dan selalu membangun komunikasi dengan lingkungannya. Komunikasi yang baik sangat penting bagi efektivitas kelompok atau organisasi apapun. Riset yang ada mengindikasikan bahwa komunikasi yang buruk paling sering di sebut-sebut sebagai sumber konflik antarpersonal, karena individu-individu tersebut menghabiskan hampir 70% dari waktu mereka untuk berkomunikasi (menulis, membaca, berbicara dan mendengar).


(Robbins, 2008) karena dengan komunikasi orang bisa menyampaikan makna, informasi, idenya.


Dalam lingkungan organisasi, komunikasi perlu dibangun untuk membuat organisasi tersebut mampu bertahan dan meminimumkan konflik. Banyak persoalan dapat diselesaikan jika komunikasi berjalan lancar. Namun banyak juga organisasi menjadi runtuh tenggelam karena tidak membangun komunikasi yang benar. Salah satu dari kekuatan terbesar yang merintangi kinerja individu, kelompok, dan organisasi untuk berhasil adalah kurangnya komunikasi yang efektif.


7.      Hambatan bagi komunikasi yang efektif


Ada beberapa hambatan yang berpotensi memperlambat atau menyimpangkan komunikasi yang efektif, yaitu:


a.      Emosi. Emosi-emosi ekstrim seperti rasa girang alang bukan kepalang atau depresi memiliki potensi yang sangat besar untuk menghambat komunikasi yang efektif.

b.      Bahasa. jika kita memahami bagaimana masing-masing dari kita memodifikasi Bahasa, berbagai kesulitan komunikasi kiranya dapat diminimalkan masalahnya adalah bahwa para anggota dalam sebuah organisasi biasanya tidak menyadari bahwa orang-orang yang berinteraksi dengan mereka telah memodifikasi Bahasa tersebut

c.       Komunikasi antara pria dan wanita

Komunikasi antara pria dan wanita laki-laki sering mengeluh bahwa perempuan selalu berbicara mengenai masalah-masalah mereka. Wanita sebaliknya mengkritik laki-laki karena tidak bisa mendengarkan yang terjadi, grusa-grusu dan mau menang sendiri.

d.      Sikap diam, didefininisikan sebagai ketiada’an kata-kata atau kegaduhan umumnya di abaikan sebagai bentuk komunikasi non perilaku. Sikap diam juga bukan suatu kegagalan untuk berkomunikasi seperti yang di percaya oleh banyak orang. Bahkan hal tersebut dapat menjadi suatu bentuk komunikasi yang sangat kuat.

 

 

8.      Komunikasi Organisasi dalam Pendidikan Islam


Islam adalah agama universal yang ajaran-ajarannya berlaku pada semua tempat dan sepanjang zaman. Sebagai agama wahyu, islam mengatur seluruh aspek kehidupan duniawi dan ukhrowi. Ajarannya mencakup seluruh aspek kehidupan individu, kelurga, masyarakat dan bangsa, baik tentang akidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah. Bahkan kuantitas dan kualitas kehidupan di dunia akan menentukan tempat dan corak kehidupan di akhirat. Karena itu, islam merupakan ajaran yang menjadi rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil ‘alamin), menciptakan keselamatan, ketentraman dan kebahagian bagi semua makhluk tuhan di alam semesta ini.


            Komunikasi termasuk salah satu kata kunci bagi manusia untuk mengekspresikan dirinya, membentuk jaringan interaksi social, dan mengembangkan kepribadiannya. Para pakar komunikasi sepakat sengan para psikolog bahwa kegagalan komunikasi berakibat fatal baik secara individual maupun social. (Kholil dan Lubis,2017:19). Secara individual, secara individual kegagalan komunikasi menimbulkan frustasi, demoralisasi, alienasi, dan penyakit-penyakit jiwa lainnya.


Sedangkan secara social, kegagalan komunikasi menghambat saling pengertian, kerja sama toleransi, dan merintangi kegiatan pelaksanaan norma-norma social.


            Salah satu proses komunikasi dalam al-qur’an adalah berdialog. Ada beberapa etika berdialog dalam al-qur’an, yaitu:

1)      Bersih niat dan bertujuan mencari kebenaran (QS. Hud/11:88)

2)      Memperhatikan dan mendengarkan lawan bicara dengan baik (QS. Thoha/20:65)

3)      Bersikap adil, objektif dan proporsional (QS. Ali-Imran/3:13-14; Al-Maidah/5: 8; As-saba’/34:24)

4)      Berbekal ilmu dan argumentasi yang kuat (QS. Al-Haj/22:3; Al-Isra’/17:36);

5)      Menggunakan retorika yang jelas dan singkat (QS. An-nisa’/4:46) memilih kata-kata yang baik, lemah lembut dan tidak keras kepala (QS. Taha/20:43-44; An Naziat/79:18-19);

6)      Berangkat dan common platform (titik persamaan) (QS. Ali-Imran/3:64);

7)      Menghormati lawan bicara dan tidak merencahkannya (QS. Al-An’am/6: 108; Al Hujrat/49: 11);

8)      Menghindari fanatisme berlebihan (QS. Al-Baqarah/2:170). (Syafruddin, 2016:266)

Rasulullah adalah manusia hebat, selain hebat dan piawai dalam merancang strategi, beliau juga memiliki kompetensi dalam mentransfer informasi dan ilmu pengetahuan kepada orang lain. Kepiawaian yang di maksud adalah keterampilan berkomunikasi sehingga orang lain mudah mencerna keinginannya. Orang hebat adalah orang yang pandai berkomunikasi dengan Bahasa yang lugas, jelas, dan sesuai dengan kondisi yang di butuhkan.

Paling tidak terdapat 2 pertimbangan mendasar yang patut di perhatikan untuk menjawab mengapa komunikasi Pendidikan itu penting. Pertama, dunia Pendidikan sangat membutuhkan sebuah pemahaman yang holistic, komprehensif, mendasar dan sistematis tentang pemanfaatan komunikasi dalam implementasi kegiatan belajar-mengajar. Tanpa ruh komunikasi yang baik, maka Pendidikan akan kehilangan cara dan orientasi dalam membangn kualitas output yang di harapkan.

 

      C.    Kesimpulan


Komunikasi merupakan pemberian, pemindahan dan pertukaran gagasan, pengetahuan, informasi dan sejenisnya dengan mekanik, atau elektronik, tulisan atau signal tertentu. Proses komunikasi tersebut pemberian tanda dan pengubahan makna dalam rangka usaha menciptakan pembagian pengertian/pemahaman. Dalam konteks organisasi, komunikasi merupakan jantung dari organisasi yang berperan sebagai penentu efektif atau tidaknya sebuah organisasi.


Komunikasi tidak dapat kita hindari, baik sebagai mahasiswa, karyawan maupun pimpinan, karena 70-90 persen dari aktivitas kita berisi komunikasi, baik tulisan maupun lisan. Dalam proses komunikasi tersebut tidak terlepas dari hambatan-hambatan namun demikian factor-faktor penghambat ini dapat diatasi secara individu maupun organisasional.


Secara individu keahlian yang paling penting untuk memperbaiki efektivitas komunikasi adalah dengan memperbaiki keahlian mendengarkan, mendorong komunikasi dua arah, mempelajari Bahasa dan makna, menjaga kredebilitas dan sensitive terhadap perspektif penerima atau pengirim pesan. Sedangkan secara organisasional, dalam komunikasi harus ada tindak lanjut, mengatur arus informasi serta memahami keunggulan dari berbagai media. Yang jelas dalam komunikasi harus bisa merebut perhatian, merasa dibutuhkan, apa yang kita sampaikan memuaskan, dapat memvisualisasi dan mampu mendorong orang lain untuk melakukan Tindakan.

 

 

 

 

 

 

                                 DAFTAR PUSTAKA

 

Jurnal Makna Vol.5- No .1

At. Ta’dib : Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam Vol.11, No. 2,      Desember 2019: 127. 136.

Pakar komunikasi.com

Dedi Sahputra Napitupulu. Komunikasi Organisasi Pendidikan Islam 135

Media Ekonomi & Teknologi informasi Vol. (17 No. 2 September 2011).

 

 


0/Post a Comment/Comments