Oleh Asrofunnisa
Dalam berkehidupan, manusia berinteraksi dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan ataupun hanya untuk bertukar informasi. Namun bukan hanya sekedar berinteraksi dengan sesama manusia, tetapi juga berinteraksi dengan sang pencipta, Allah SWT. Maka dari itu dibutuhkan akhlak untuk menuntun interaksi, pergaulan dan tujuan bahkan tujuan yang baik
Lalu, apa pengertian dari akhlak itu sendiri?
Akhlak dalam Islam diartikan sebagai sifat seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Sebelum mengetahui dan memperoleh indahnya akhlak, kita patut mengetahui apa tujuan dan manfaat dari mempelajari akhlak bagi kita.
Seorang motivator muslim dunia, Dr Amr Khaled dalam bukunya yang berjudul " Buku Pintar Akhlak", memaparkan 4 tujuan mempelajari akhlak.
Pertama, yaitu tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak". HR. Imam Malik (hadits No.1723). Dan jawabannya ada pada salah satu potongan ayat QS. Al-Anbiya : 107, yang artinya "Kami tidak mengutusmu (wahai Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta" . Lalu apakah ada korelasinya ? Jelas sekali, ada sebuah korelasi diantara hadits dan potongan ayat diatas, yaitu tidak ada rahmat bagi alam semesta kecuali dengan akhlak.
Kedua, melenyapkan kesenjangan antara akhlak dan ibadah. Dalam konteks yang lebih luas, untuk melenyapkan jarak antara agama dan dunia. Pemisah tersebut sama sekali tidak dikenal dalam Islam. Islam adalah satu kesatuan, masing-masing saling melengkapi dan tidak berpisah.
Lalu, apakah ibadah lebih utama? Atau akhlak lebih penting dari pada shalat, puasa, doa, dzikir, haji,dan seterusnya? Dr. Amr Khaled menjawab dalam bukunya, "Akhlak memang lebih penting, sebab tujuan utama ibadah adalah membenahi akhlak. Kalau tidak, ibadah tersebut akan jadi semacam latihan olahraga saja". Jangan sampai kita menjadi seperti orang yang ibadahnya mengagumkan, tetapi akhlaknya sangat jauh dari Islam.
Ketiga, agar kita menjadi orang-orang yang mengamalkannya. Tujuan yang ketiga dari mempelajari akhlak, yaitu agar kita mengamalkannya, bukan hanya pandai bicara. Setelah mengetahui tujuan dari mempelajari akhlak, kita patut berinteraksi dengan akhlak, serta mengamalkannya dengan baik.
Keempat, agar kita tidak menjadi sebab yang menyesatkan manusia. Jangan sampai kita menjadi contoh yang buruk, maksudnya seperti seorang yang ibadahnya menakjubkan banyak orang, tetapi akhlak buruknya menyesatkan, sehingga yang kita sajikan kepada masyarakat beragam contoh yang memisahkan dunia dan akhirat, ibadah dan akhlak, sedangkan seharusnya tidak begitu.
Setelah mengetahui tujuan-tujuan dari mempelajari akhlak, selanjutnya mari kita gali apa saja keutamaan dari akhlak yang baik. Diantaranya adalah, akhlak merupakan timbangan yang paling berat seorang hamba dihari perhitungan nanti, dengan akhlak juga dapat menjadikan seseorang menjadi mukmin yang paling sempurna imannya, menjadi orang yang paling dicintai Allah dan Nabi Muhammad SAW, dan paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW dihari kiamat nanti, serta dimasukkan ke syurganya Allah SWT.
Sudah terlihat indahnya akhlak setelah kita mengetahui akan tujuan dan keutamaan nya. Lalu tunggu apa lagi, mari kita mempelajari bagaimana akhlak yang baik, lalu menerapkan dikeseharian sehingga bisa mendapat syurganya Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ilmu bisa diperoleh lewat belajar, sifat santun bisa diperoleh lewat upaya untuk selalu bersikap santun, dan sabar bisa diperoleh lewat usaha untuk bersabar. HR Bukhari dalam Fath al-Bari (1/161). Demikianlah Nabi Muhammad SAW, meletakkan sebuah kaidah bahwa akhlak bisa diubah. Maka dari itu , janganlah merasa diri kita mustahil untuk berubah.
(Asrofunnisa – Mahasiswi STEI SEBI Manajemen Perbankan Syariah)
Referensi : Buku terjemahan karya Dr. Amr Khaled, yang berjudul “Buku Pintar Akhlak”