Oleh Ana Syahidah
Islam memuliakan wanita. Diantara bentuk pemuliaan kepada wanita
adalah, Islam melarang semua hal yang bisa membahayakan wanita atau membuatnya
menjadi fitnah bagi lelaki. Dan diantara hal yang bisa membahayakan seorang
wanita adalah ketika ia bersafar tanpa disertai mahramnya.
Dalil yang MELARANG wanita bepergian TANPA MAHRAM
"Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berkholwat (berduaan)
dengan seorang wanita dan janganlah sekali-kali seorang wanita bepergian
kecuali bersama mahramnya". Lalu ada seorang laki-laki yang bangkit seraya
berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah mendaftarkan diriku untuk mengikutu
suatu peperangan sedangkan istriku pergi menunaikan hajji". Maka Beliau
bersabda: "Tunaikanlah hajji bersama istrimu" (HR Bukhori)
Hadis ini memang tegas. Dan ujung-ujungnya
akan menimbulkan fatwa yang kaku apabila kita hanya melihat pada satu hadis ini
saja. Contohnya dalam sebuah web yang menyajikan berita Islam dalam berbagai
bahasa di dunia, termasuk Inggris. Dalam setiap pertanyaan mengenai wanita dan
mahram selalu dijawab oleh Shaykh Muhammad Saalih al-Munajjid.
Tidak sedikit pertanyaan berdatangan.
Mereka bertanya, kenapa Islam tidak meperbolehkan wanita bepergian tanpa
mahram? Bagaimana kalau untuk haji dan umrah? Dan banyak petanyaan serupa.
Sang shaykh yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya melihat pada hadis Bukhori di atas, tanpa
melihat riwayat maupun fatwa ulama.
Walhasil semua jawabannya adalah larangan.
Dia menulis dengan tegas bahwa setiap wanita Muslim dilarang bepergian tanpa
mahram, tidak peduli apapun alasannya.
Kenapa HARUS dengan mahram?
Anjuran dalam Islam agar wanita selalu bepergian dengan mahram tentu
memiliki banyak manfaat dan kebaikan di dalamnya. Misalnya pada 14 abad lalu,
mahram ini sangat penting bagi wanita, mengingat ganasnya kehidupan ala padang
pasir. Tentu lebih banyak bahayanya dibandingkan amannya apabila seorang wanita
harus naik onta di gurun yang sepi. Tidak hanya kejahatan manusia yang selalu mengintai,
tapi juga binatang buas.
Bayangkan saja wanita itu dirimu sendiri.
Naik onta di tengah gurun yang panas, tidak ada orang, bertemu gerombolan
penyamun, semua perhiasan dan makanan ludes, lha pas sampai di oase malah sudah
ditunggu harimau. Masih nekat mau traveling dari Makkah ke Madinah sendirian?
Lalu di jaman sekarang, mahram tidak hanya
membuat perjalanan seorang wanita menjadi lebih aman, namun juga bisa membantu
kepayahannya selama perjalanan. Mahram bisa membuat perjalanan kita lebih terjaga.
Kesimpulannya
Semuanya kembali pada pribadi masing-masing. Aku sendiri memilih
sepakat dengan fatwa para ulama, bukan berarti aku menentang hadis Rasulullah
SAW yang pertama. Aku sangat menghormati hadis tersebut, namun aku percaya
Islam bukanlah agama yang memberatkan.
Berdasarkan pengalaman, selama ini aku
sering bepergian sendiri. Saat sekolah di Bandung, lalu kuliah di Depok, tugasan
ke Jawa semuanya kulakukan sendiri tanpa mahram. Bukan berarti aku tidak
membutuhkan, tapi aku tidak bisa memaksa keadaan.
Lagipula perjalanan jaman sekarang sudah
jauh lebih aman, asal kita tidak terlihat mudah dibodohi aja. Justru saat aku
bepergian jauh, misal ke luar negeri, Ayah dan Ibuku tidak mencemaskan aku
bakal kecopetan atau ditipu orang. Yang mereka takutkan pesawat yang kutumpangi
mengalami kecelakaan.
Bagiku bepergian dengan mahram itu penting.
Aku tahu lah bagaimana sulitnya ke sana sini sendirian. Terlebih kalau barang
bawaannya banyak. Kita akan kesusahan sendiri. Kalau bareng mahram kan enak,
ada yang bantu ngangkatin. Nilai lebihnya lagi, misal kita jalan-jalan ke
tempat baru, nah semuanya mahram yang ngurusin. Kita tidak perlu cemas urusan
cari taksi, tanya jalan, dan sebagainya.
Aku rasa di sinilah justru adilnya Islam
pada kaum Hawa. Perintah bepergian bersama mahram itu sejatinya memudahkan
kita, hanya saja dalam kondisi tertentu, kita memang tidak bisa selalu bisa
bepergian dengan mahram.
Seringkali niatnya bukan murni traveling,
misalnya harus studi ke luar negeri. Jadi ya kan tidak mungkin juga boyong ayah
atau abang, kecuali kalau sudah strata 2 ke atas boleh lah bawa pasangan.
Ana
Syahidah
STEI
SEBI
Depok