Oleh: Astri Nur Aisyah
Ketika dijaman Rasulullah SAW utang merupakan hal yang yang sangat
dijauhi dan apabila melakukan itu pun dilakukan dengan terpaksa untuk kebutuhan
asasi bukan pribadi, maka berbeda dengan masa kini yang mana utang sebagai gaya hidup kebanyakan orang. Banyak
orang yang berutang dengan disengaja atau tidak disengaja, dengan sadar ataupun
tidak disadari. Di masa kini media untuk berutang sangat difasilitasi, dengan
jaminan yang menggiurkan banyak lembaga keuangan berlomba-lomba saling mencari
nasabah untuk meminjamkan uangnya. Ataupun ada dari lembaga keuangan yang
menawarkan kartu kredit. Padahal disisi lain hal yang merugikan akan datang
menghampiri.
Istilah pay
later atau bayar nanti sedang marak dimasa kini. Hal itu jelas mempermudah
mendapatkan apa yang diinginkan, namun jelas pula akan mempersulit diri sendiri,
terlebih apabila utang itu berkaitan dengan riba. Hidup dengan uang utang
justru akan mendatangkan kemalangan bukan kesejahteraan, karena setelah uang
itu terpakai maka pengguna harus membayar kembali uang yang telah dipinjam
bahkan bisa lebih dalam mengembalikannya karena dihitung dengan bunga atau bisa
dibilang riba. Dalam sisi pengguna pun untuk penggunaan kartu kredit atau pay
later akan mendapatkan kesulitan dalam pembayaran apabila finansial tidak
stabil. Semakin lama menunggak maka akan semakin besar pula uang yang harus di
bayar. Hal ini bisa terjadi karena gengsi yang lebih besar dibandingkan yang
lain.
Menurut Washito
(2010) menyebutkan bahwa ada empat bentuk utang yang saat ini banyak dilakukan
yang tidak sesuai dengan yang diajarkan islam. Antara lain, (a) berutang untuk
menutupi utang sebelumnya, (b) menggunakan dana utang sekedar untuk
bersenang-senang, (c) niatnya meminta, namun karena biasanya tidak diberi, maka
digunakanlah istilah utang agar pemilik
dana mau memberikan, (d) dari awal tidak niat untuk melunasi utangnya. Padahal
ada Hadits yang memberikan informasi, yaitu: Nabi SAW bersabda, “Barang
siapa yang mengambil harta orang lain (berutang) dengan tujuan untuk
membayarnya (mengembalikannya), maka Allah akan tunaikan untuknya. Dan barang
siapa mengambilnya untuk menghabiskannya, maka Allah akan membinasakannya”
(HR Al-Bukhori).
Hidup dengan banyak gengsi hanya akan
merubah dunia, namun hidup dengan penuh kesederhanaan akan membuat kita belajar
mensyukuri apa-apa yang telah diberikan oleh-Nya kepada kita. (hamidi, 2012)