Menjadi Muslimah yang Menginspirasi di Era Milenial

Oleh Ismi Maryam Nurazizah

Belakangan ini gerakan emansipasi wanita atau bisa kita kenal dengan kesetaraan gender sangat marak di era moderenisasi dewasa ini. Gerakan feminisme pada satu titik, yang selanjutnya akan menimbulkan atau memunculkan gugatan terhadap hukum-hukum islam, yang dianggap sebagai akar diskriminatif terhadap perempuan.

Perempuan-perempuan muslimah yang menjaga kehormatan dan kesuciannya dikesankan dengan wanita pengangguran dan terbelakang dalam kemajuan zaman. Menutup aurat atau mengenakan hijab panjang  kerap dianggap seakan-akan menjadi penghambat dalam kemajuan  budaya.

Dalam sejarah islam sendiri telah membuktikan bahwa kedudukan seorang perempuan tidak sesuai dengan anggapan tersebut. Banyak perempuan-perempuan Islam yang sesungguhnya telah menjadi pelaku revolusioner, sebagai penggerak peradaban, pemimpin heroik yang ikut mengubah jalannya sejarah peradaban, dan menginspirasi dunia.

Salah-satu contohnya wanita-wanita yang hidup di abad ke-7, wanita-wanita muslimah tersebut ikut serta dalam mengubah jalannya sejarah sejak abad ke-7 hingga saat ini. Dalam perjuangan dan aktivitasnya tidak lah mudah, beberapa dari mereka harus merasakan dinginnya penjara, sakitnya disiksa dan dilecehkan. Akan tetapi kekuatan hati dan iman membuat mereka tetap bertahan dan bisa mencapai tujuan.

Nusayba bint Ka’b Al-Ansariyah merupakan salah-satu pejuang muslimah pertama yang selalu berada di sisi Rasulullah SAW saat peperangan terjadi. Beliau selalu ikut serta dalam membela panji-panji Islam pada awal penyebarannya. Ia hidup di masa Rasulullah di Madinah, dan banyak terlibat dalam beberapa peperangan, salah-satunya adalah perang uhud.

Nusayba berjuang bersama suami dan kedua anaknya. Setiap kali ada bahaya yang mengancam Rasulullah, Nusayba menjadi tameng pertama atau pelindung pertama Rasulullah. Bahkan dalam buku The Scimitar and The Veil (Hidden Spring, 2004) halaman 214, penulis mengutip pernyataan Muhammad yang menyinggung nama Nusayba. “ Dalam perang Uhud, kemanapun aku memandang, aku melihat ia berjuang untuk ku”

Selanjutnya seorang wanita muslimah yang dikenal dengan nama  Fatima Al-Fihri. Dia merupakan pendiri universitas pertama sekaligus kampus perguruan tinggi tertua di dunia. Fatima merupakan seorang dermawan bersahaja yang mewakafkan sebagian besar harta warisannya untuk mendirikan Mesjid Al-Qawariyyin, di kota Fez, Maroko. Sebuah mesjid yang kelak menjadi cikal bakal universitas pertama di Maroko, dunia Islam, dan di seluruh dunia.

Wanita muslim tidak hanya berasal dari negara yang mayoritas muslim saja, banyak dari mereka para perempuan cantik dan berprestasi yang datang dari berbagai macam tempat dan kalangan. Kecantikan mereka tidak hanya didefinisikan dari penampilan fisik yang ideal, melainkan bagaimana seseorang mengerti cara bersikap dan mampu membawa dampak positif bagi dirinya dan orang lain.

Selain Fatima dan Nusayba yang hidup pada abad ke-7, ada juga beberapa wanita muslim yang hidup di era modern ini yang berhasil menginspirasi semua orang, bukan hanya negara nya sendiri bahkan mereka berhasil menginspirasi dunia.

Sebutlah  Ibtihaj Muhammad. Ia merupakan seorang wanita muslim pertama yang berjuang untuk Tim Amerika Serikat di kejuaraan olimpiade. Ibtihaj Muhammad berhasil mengisnpirasi banyak orang. Ibtihaj Muhammad merupakan atlet anggar Muslim pertama dari Amerika Serikat yang memenangkan medali. Prestasinya yang membanggakan juga membakar semangat toleransi baik dari segi ras, agama maupun gender.

Pertanyaan sekarang, apakah ada wanita muslim Indonesia yang menginspirasi dunia seperti Ibtihaj Muhammad dan yang lainnya?. Jawabannya tentu saja banyak wanita muslim Indonesia yang memiliki karya-karya terbaik serta prestasi yang luar biasa.

Salah-satu wanita muslim Indonesia yang karyanya sangat dihargai dunia adalah Dian Pelangi. Ia merupakan desainer fashion asal Indonesia yang dikenal bukan hanya di dalam negeri saja, melainkan di luar negeri. Dian pelangi berhasil memamerkan karya-karyanya di kancah Internasional seperti New York Fashion Week, dan menjadi desainer hijab pertama di London Fashion Week.

Keberadaan wanita muslim berprestasi di berbagai bidang tidak hanya mencerminkan bahwa kecantikan dari dalam merupakan hal yang penting. Menjadi Inspirasi banyak orang dan menjadi bagian dari keberagamaan merupakan hal positif yang sepatutnya dirayakan.

Lalu apakah kita sebagai generasi muda muslim yang hidup di era milenial dimana pada zaman ini perempuan mengalami degredasi moral dan akhlak masih bisa menginspirasi dunia layaknya Fatima dan Nusayba, dan yang lainnya?. Jawabannya “ Ya, tentu saja “. Kita bisa menjadi wanita yang menginspirasi dunia dengan berbagai macam hal atau jalan. Salah-satunya kita bisa menginspirasi lewat karya-karya yang kita buat seperti Dian Pelangi dan generasi muda muslim lainnya, lewat prestasi-prestasi yang kita raih. Kita harus mencoba dan membuktikan bahwa kita seorang muslimah, berhijab syari’ tapi mampu menginspirasi dunia lewat karya-karya dan prestasi kita.

Karena pada hakikatnya wanita memiliki peran yang besar pada peradaban bangsa, bahkan wanita dikatakan sebagai tonggak peradaban, karena wanita bisa merubah suatu peradaban hanya dengan tangannya, bahkan dikatakan bahwasanya bangsa yang besar dapat ditentukan dengan moral perempuan pada zamannya, jika perempuannya rusak maka rusak pula bangsanya, dan begitu pula sebaliknya.

So., mari kita sama-sama menjadi muslimah yang menginspirasi dunia di era milenial ini lewat karya-karya dan prestasi kita.:)

0/Post a Comment/Comments