Oleh Kiki Ginanjar
Perlu
kita ketahui bahwa pada hakikatnya dalam kehidupan manusia sering sekali kita
mendengar kalimat yang namanya “karma”, sebenarnya apa sih itu karma? .....
Hukum karma merupakan salah satu “kepercayaan Hindu” yang sudah populer di
Indonesia. Karma adalah semua yang dialami manusia, hasil dari tindakan
kehidupan masa lalu dan sekarang. Semua perbuatan buruk yang dilakukan, harus
ada hasil yang akan menimpanya, dan seluruh perbuatan baik yang dilakukan, akan
dibalas dengan yang semisal. Sehingga “karma berkaitan erat dengan kelahiran
kembali atau reinkarnasi dalam kepercayaan Hindu”. Keyakinan ini bertentangan
dengan ajaran Islam itu sendiri loh, sebab apabila manusia telah meninggal,
maka ia tidak akan kembali ke dunia lagi akan tetapi akan mempertanggung jawabkannya
di akhirat dan kemudian hidup selamanya di akhirat.
Pada
hakikatnya masyarakat Hindu beranggapan bahwa hukum karma ini “berlaku mutlak
bagi semua makhluk” bukan hanya manusia saja. Hukum karma akan senantiasa
menyertai dan mengintai setiap saat bahkan setiap waktu dari setiap detik dalam
kehidupan kita.
Dalam
kepercayaan Hindu itu sendiri, setiap manusia akan kembali dilahirkan dan mati,
selama karma ini melekat pada ruhnya. Jiwanya tidak akan bisa lepas, sampai
terbebas dari karma. Ketika ia terbebas dari karma, di situlah dia bisa hidup
kekal dalam kenikmatan, yang disebut tingkatan nirwana.
Hukum
Karma dibangun berdasarkan “keyakinan yang salah dan khayalan kosong”.
Keyakinan ini adalah akidah palsu buatan manusia, sama sekali tidak dibangun
berdasarkan dalil wahyu Ilahi.
Pada
nyatanya kesesatan hukum karma ini juga karena mereka menganggap aturan ini
dipercaya dapat mengatur takdir dan memberikan balasan terhadap semua amal.
Dalam Islam tidak dibenarkan “memastikan hukum sebab akibat dengan sebab yang
pasti atau sebab tertentu”.
Misalnya:
kita sakit parah sekarang ini karena dahulu kita sering mencuri, sekarang kita
kena hukum karma.
Hal
ini termasuk menebak hal-hal ghaib, karena darimana ia tahu bahwa penyebab
sakit parah adalah karena dosa mencuri?
Bisa
jadi sakit parah tersebut karena “ujian dari Alloh atau dosa lainnya” yang
pernah ia perbuat tanpa diketahui orang lain sama sekali. Bisa jadi sakit parah
karena dosanya berupa keyakinan dan akidah dalam hati yang salah mengenai agama
dan ajaran Islam. Menebak hal ghaib termasuk dosa kesyirikan yang besar.
Sebagai
seorang muslim kita *”dillarang mempercayai kepercayaan orang Hindu” terkait
dengan hukum karma dan jangan mengaitkan setiap musibah yang dialami dengan
hukum karma.
Oleh karena itu
penulis berpesan kepada semua pembaca artikel ini, baik yang percaya pemahaman
akan adanya karma atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat dan bersosialisasi
sesama makhluk. Janganlah sesekali kita umat muslim terlalu fanatik dalam hal
karma itu sendiri, tetapi berpikirlah menjadi seorang muslim penganut syariat Islam, yang
bisa menyelamatkan kita dunia dan akhirat.