Dalam sejarah umat Islam, Turki memiliki peranan yang sangat
penting, terutama dalam pengembangan wilayah (futuhat) Islam. Turki pernah
menjadi negara adikuasa di dunia, yaitu ketika berada di puncak keemasannya
pada masa kerajaan Ottoman. Turki juga membuka kunci sejarah panjang, yakni
menaklukkan Constantinopel (Istanbul), mengakhiri kekuasaan Romawi Timur
(Bizantium), dan selanjutnya membawa Islam ke Eropa. Di samping itu, Turki juga
mempunyai jasa besar dalam bidang arsitektur, kebudayaan, dan ekonomi.
(Hagia Shopia/Wikipedia) |
Bangsa Turki Utsmani yang kemudian menjadi penguasa Ottoman
berasal dari Asia Tengah, termasuk suku Kayi, salah satu kabilah Turki yang
amat terkenal. Pada abad ke-11, mereka berimigrasi ke arah barat dan menetap di
Akhlat (Iran utara). Kemudian kabilah ini melanjutkan perjalanan ke Anatolia
(Asia Kecil) yang pada waktu ituberada di bawah kekuasaan Seljuk Konya (Iconium)
pimpinan Alauddin Kay-Qubadh (Kaikobad; 1219-1237), yang memberi hak bagi
mereka untuk mendiami daerah Sugyat, perbatasan dengan Bizantium. Setelah Sultan
Alauddin meninggal (1300), orang-orang Turki segera memproklamasikan
kemerdekaan kerajaan Ottoman dengan Utsman I sebagai sultannya. Wilayahnya mencakup
bekas kekuasaan Dinasti Seljuk.
Salah satu sumbangan terbesar Kerajaan Ottoman bagi
penyebaran Islam adalah penaklukkan kota benteng Constantinopel, ibu kota
Romawi Timur (1453). Penaklukkan terjadi pada masa Muhammad II (1451-1481),
yang terkneal dengan gelarnya al-Fatih (Sang Penakluk). Dengan dikuasainya kota
itu, futuhat ke Eropa memperoleh sukses.
Puncak keemasan Kerajaan Ottoman terjadi pada pemerintahan
Sulaiman I (1520-1566) yang terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung dan Sulaiman
al-Qanuni. Di bawah pemerintahannya berhasil disatukan wilayah yang meliputi di
Afrika Utara, Mesir,Hedzjaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani,
Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai ke batas sungai Danube dengan 3
lautan, yakni Laut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam. Namun setelah
pemerintahannya, Turki memasuki fase kemunduran; satu demi satu daerah
kekuasaannya melepaskan diri, karena tidak ada sultan yang sekuat sebelumnya.
*Sumber diambil dari Ensiklopedi Islam jilid 5 Departemen
Pendidikan Nasional