Para pembaca mungkin sudah bisa menebaknya siapa dia. Ya, dia
dikenal sebagai al-Khawarizmi. Nama lengkap al-Khawarizmi adalah Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi. Ia dilahirkan pada tahun 708 M di Khawarizm, sekarang bernama kota Khiva di Uzbekistan.
Ia hidup di mana Khalifah al-Ma’mun dari khilafah bani Abbasiyah sangat
perhatian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Khalifah al-Ma’mun mengembangkan Baitul Hikmah (pusat Universitas didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid) di
kota Bagdad.
Ayah al-Khawarizmi merupakan seorang birokrat pada Khilafah
bani Abbasiyah. Ia mendaftarkan anaknya untuk menjadi pegawai Khalifah al-Ma’mun.
Karena kecerdasan al-Khawarizmi remaja, Khalifah al-Ma’mun terpikat hatinya dan
menawarkan kepadanya untuk mempelajari bahasa Sanskerta dengan biaya Khalifah. Bahasa
Sanskerta merupakan bahasa pengantar dari buku-buku ilmu pengetahuan India. Ia menguasainya
dengan sangat baik, dan menerjemahkan ke dalam bahasa Arab secara baik sekali .
Tidak hanya itu, ia pun mampu menerjemahkan buku geografi karya Ptolomeus
(ilmuwan Yunani) secara baik.
Al-Khawarizmi mulai menulis setelah sukses jadi penerjemah. Buku
pertama yang ditulisnya adalah Suratul
Ardhi (peta dunia). Karya ini dijadikan model oleh ahli-ahli geografi Barat
untuk menggambar peta dunia. Bersama ilmuwan lain, Ia pun membuat tabel
perhitungan astronomi yang dapat digunakan untuk mengukur jarak dan kedalaman
bumi. Karyanya diterjemahkan ke bahasa latin, dan menjadi dasar penelitian
astronomi.
Baca juga Mengintip Masa Kecil Hasan Al-Banna
Baca juga Mengintip Masa Kecil Hasan Al-Banna
Al-Khawarizmi menulis buku matematika berjudul Hisab AlJabar wal Muqabbala, yang berisi
tentang persamaan linear dan kuadrat. Saat ini terkenal dengan rumus matematika
Aljabar.
Ia pun orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka,
termasuk angka nol. Ia menulis buku yang
membahas beberapa soal hitungan, asal-usul angka, serta sejarah angka-angka
yang digunakan. Dengan angka nol yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi,
orang-orang Eropa menggunakan angka nol untuk memudahkan perhitungan puluhan,
ratusan, ribuan, dan seterusnya.
Ilmuwan Eropa menyebutnya Al frismus, dari namanya ini diambil istilah Al Gorism atau Algoritma. Melalui karya-karyanya, al-Khawarizmi dikenal sebagai bapak
Matematika. Ia wafat dalam usia 67 tahun, tepatnya pada tahun 850 M.
*Tulisan di atas bersumber dari buku berjudul Siapa Penemu Angka Nol? Karya J.
Zahrani. K. Saya hanya mengoreksi sebagian tempat, tanggal lahir, dan wafatnya (buku SKI ). Saya pun menyesuaikan dan mendaur ulang bahasanya dengan sesuai gaya bahasa saya,