Setelah adanya peristiwa kesepakatan kafir Quraisy dalam
Darun Nadwah untuk membunuh Rosulullah, beliau dizinkan oleh Allah Swt. untuk
berhijrah ke Madinah. Beliau menemui Abu Bakar dan memberitahukan hal tersebut.
Abu Bakar meminta kepada beliau agar diperbolehkan untuk menemaninya, beliau
pun mengiyakannya.
Baca juga Darun Nadwah dan Makar terhadap Rosulullah Saw
Dalam persiapan perjalanan hijrah, beliau menyiapkan
beberapa rencana;
1.
Mempersiapkan perlengkapan
safar dengan cekatan.
Abu Bakar menawarkan salah satu dari dua
unta yang telah dipersiapkan. Kemudian Semua makanan dipersiapkan untuk perjalanan, Asma binti Abu Bakar
membelah ikat pinggangnya kemudian mengikatkannya pada mulut kantung perbekalan
tersebut.
2.
Rosulullah dan Abu Bakar
menyewa Abdullah bin Uraiqith, penunjuk jalan yang mahir.
Meski ia masih musyrik, ia dapat dipercaya.
Nabi Muhammad dan Abu Bakar menyerahkan kendaraanya kepadanya seraya
berpesan agar ia menemui mereka berdua
di Gua Tsur setelah tiga malam. Setelah itu, Rosulullah berpisah dengan Abu
Bakar dan berjanji untuk bertemu pada malam hari di luar kota Mekkah.
3.
Nabi Saw. Menyuruh Ali bin
Abi Thalib untuk tidur di tempat beliau
Ketika waktu keluar tiba, beliau menyuruh
Ali untuk tidur di tempat beliau supaya tidak timbul kecurigaan. Para pemuda
tiap kabilah sudah mengepung dan berulang-ulang mengawasi dari celah-celah
pintu untuk melihat keberadaan beliau. Allah Swt. membuat mereka tertidur
sehingga tidak ada satu pun yang melihat beliau. Beliau keluar dengan aman,
bertemu dengan Abu Bakar, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Gua Tsur.
Para pemuda kafir Quraisy tahu rencana
mereka gagal, dan semalaman ini ternyata hanya mengawasi Ali bin Abi Thalib.
Kafir Quraisy marah besar, lalu menyebar orang-orangnya untuk mencari beliau ke
berbagai penjuru. Pencarian mereka sampai ke Gua Tsur yang di dalamnya terdapat
orang yang sedang mereka cari. Allah membutakan pandangan mata mereka sehingga
tak seorang pun dari mereka yang melihat ke dalam goa
4.
Abdullah bin Abu Bakar
ditugaskan untuk mencari informasi
Abdullah bin Abu Bakar turut bersama
Rosulullah dan ayahnya bermalam di Gua Tsur selama tiga malam hingga pencarian
dihentikan. Apabila malam hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia meninggalkan
Rosulullah dan Abu Bakar dan pagi harinya ia bersama orang-orang kafir Quraisy
di Mekah. Ia mendengarkan semua hal yang direncanakan orang-orang Quraisy untuk
ia sampaikan kepada Rosulullah dan Abu Bakar jika hari sudah gelap
5.
Menyuruh Amir bin Fuhairah membawa
domba-domba gembalaannya
Tujuannya untuk menghapus jejak Abdullah
bin Abu Bakar. Ia membawa domba-domba gembalaannya pada sore hari. Apabila
Abdullah bin Abu Bakar berangkat meninggalkan Rosulullah dan ayahnya dari gua
Tsur, maka Amir mengikuti Abdullah dari belakang bersama domba-dombanya agar
telapak kakinya tidak meninggalkan jejak.
Setelah 3 hari, Rosulullah dan Abu Bakar
keluar dari gua Tsur dan bertemu dengan penunjuk jalan dengan membawa dua ekor
unta. Keduanya menyusuri jalan pinggir pantai.
Di tengah jalan, mereka disusul si pemburu
bernama Suraqah bin Malik Al-Mudlaji. Sebelumnya Kafir Quraisy menyediakan
hadiah yang besar 100 unta bagi yang bisa menangkap dan membunuh Rosulullah dan
Abu Bakar. Suraqah diberitahu oleh seseorang yang melihat titik-titik hitam di
daerah pantai. Suraqah mengejar beliau, begitu sudah dekat dengan beliau
kudanya terjatuh, setiap mengejar pun Suraqah selalu terjatuh. Suraqah meminta
jaminan kepada Rosulullah, beliau pun memberikannya. Maka Rosulullah dan Abu Bakar
pun melanjutkan perjalanannya ke Madinah
Disimpulkan dari buku Nurul Yaqin karya
Syekh Muhammad Al-Khudhari Bek