Setelah Baiat Aqobah II, orang-orang Quraisy semakin marah terhadap Rosulullah Saw. Karena beliau sudah mempunyai pendukung (Kaum Anshar) yang siap mati membelanya.
Baca juga Baiat Aqobah II
Para pemimpin dan panglima perang kabilah Quraisy berkumpul di Darun Nadwah, yaitu rumah milik Qushay bin Kilab. Darun Nadwah merupakan tempat setiap perkara orang-orang Quraisy diputuskan. Mereka bermusyawarah di situ untuk mencari cara terbaik dalam menghadapi Rosulullah yang membuat mereka semakin khawatir.
Dalam musyawarah di Darun Nadwah ada beberapa usulan untuk menghadapi Rosulullah;
1. Mengusir Rosulullah dari Mekkah. Namun ditolak, dikarenakan akan banyak orang yang mengikutinya
2. Dipasung. Usulan ini juga ditolak, karena orang-orang muslim lebih mengutamakan Rosulullah daripada orang tua dan anak-anak mereka. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan peperangan
3. Membunuh Rosulullah SAW., dengan cara mengambil satu pemuda yang kuat dari setiap kabilah untuk mengepung rumah Rosulullah. Apabila beliau keluar, maka mereka harus memukulnya secara berbarengan. Dengan demikian, darahnya terbagi-bagi di setiap kabilah sehingga Bani Abdu Manaf tidak akan mampu melawan kabilah Quraisy secara keseluruhan. Maka dapat dipastikan akan rela hanya menerima diyat. Usulan ketiga ini diterima oleh para pemimpin Quraisy
Kemudian Allah memberitahukan kepada Nabi-Nya tentang
rencana jahat mereka kepada beliau. Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk
segera berangkat ke tempat hijrahnya, yaitu Madinah. (Bersambung)
Dirangkum dari buku berjudul Nurul Yaqin karya Muhammad
AL-Khudari Bek
Iman M