Oleh Yusi Amatturahman
Berawal dari tumbangnya Dinasti Umayyah pada 750 M, berdirilah
kekhalifahan baru Dinasti Abbasiyah. Dinasti Umayyah disingkirkan lewat
revolusi yang dipimpin Bani Abbas yang masih kerabat Bani Umayyah dan keturunan
dari paman Nabi, Abbas.
Bani Abbas
mendirikan kekhalifahan baru yang bertahan selama 500 tahun. Ia pun memindahkan
Ibu kota kekhalifahan ke Baghdad, Irak. Baghdad pun dengan cepat tumbuh menjadi
pusat perdagangan, budaya, dan pusat aktivitas intelektual. Baghdad di masa
Abbasiyah merupakan salah satu kota berpenduduk paling banyak dan paling makmur
di dunia.
Dalam masa
permulaan pemerintahan Bani Abbasiyah, pertumbuhan ekonomi (economic growth)
dikatakan cukup stabil dan menunjukkan angka vertikal. Devisa negara penuh
berlimpah-limpah, uang masuk lebih banyak dari pada pengeluaran.
Pada masa
permulaan Abbasiyah juga, semua khalifah menaruh perhatian besar terhadap
perkembangan ekonomi dan keuangan negara. Sektor-sektor perekonomian yang
dikembangkan salah satunya adalah meliputi perdagangan.
Kota Baghdad
merupakan “Kota Perdagangan” yang terbesar di dunia saat itu. Sedangkan kota
Damaskus merupakan kota dagang nomer dua, sebagai pusat kota perdagangan
translit bagi kafilah-kafilah dagang dari Asia Kecil, dan daerah-daerah Furat
yang menuju negeri-negeri Arab dan Mesir atau sebaliknya. Pada saat itu
terjadilah hubungan dagang antara kota-kota dagang Islam dengan kota-kota
dagang di seluruh penjuru dunia. Terjadinya kontak perdagangan tingkat internasional
ini semenjak Khalifah Al-Mansur di zaman Dinasti Abbasiyah.
Untuk menghindari
terjadinya kolusi dan penyelewengan dalam sektor perdagangan, Harun Al-Mansur
membentuk satu badan khusus yang bertugas mengawasi pasaran dagang, mengatur
ukuran timbangan, dan juga menentukan harga pasaran.
Selain itu juga,
perkembangan perdagangan pada zaman Dinasti Abbasiyah yaitu orang-orang mampu
mengimpor barang dagangan, seperti rempah-rempah, kapur barus, dan sutra dari
kawasan Asia yang lebih jauh, juga mengimpor gading, kayu eboni dan budak kulit
hitam dari Afrika.
Yusi Amatturahman (STEI SEBI)